DokterSehat.Com– Salah satu masalah cacingan yang paling sering menyerang masyarakat, khususnya anak-anak adalah cacing kremi. Biasanya, gejala dari cacing kremi ini adalah sensasi gatal di pantat, tepatnya di bagian anus. Sebenarnya, apakah ada gejala lain dari masalah cacing kremi ini?
Cacing kremi atau yang memiliki nama latin enterobius vermicularis betina adalah yang paling sering menyerang manusia. Ukuran panjang dari cacing ini sangat pendek, yakni hanya 8-13 milimeter. Sementara itu, cacing kremi jantan bahkan berukuran jauh lebih pendek, yakni 2-5 milimeter. Sebagaimana cacing pada umumnya, cacing kremi berkembang biak dengan bertelur. Selain itu, cacing ini bersifat parasit sehingga membutuhkan tubuh lain untuk berkembang biak. Salah satu dari tubuh inang yang paling mereka sukai adalah manusia.
Jika kita terbiasa berjalan kaki tanpa alas kaki di tempat-tempat yang kotor atau sudah tercemar kotoran hewan dan manusia, ada kemungkinan cacing kremi atau larvanya menempel pada tubuh kita. Jika kita juga terbiasa malas mencuci kaki atau mencuci tangan, maka larva cacing kremi ini akan lebih rentan masuk ke dalam tubuh.
Larva yang sudah masuk ke dalam tubuh ini kemudian menetas, tumbuh, dan kembali bertelur. Telur-telur dari cacing kremi inilah yang kemudian ditempatkan di bagian anus. Sementara itu, cacing kremi yang sudah tumbuh besar biasanya akan ikut keluar saat kita buang air besar. Masalahnya adalah keberadaan cacing kremi atau telurnya ini tak hanya menyebabkan gatal-gatal pada anus, melainkan juga akan menyebabkan gejala seperti perut sakit, mual-mual, dan menurunnya nafsu makan dengan signifikan. Hal ini tentu akan memberikan efek buruk bagi kesehatan, bukan?
Telur cacing kremi ini bisa menempel pada pakaian dan bertahan hingga beberapa minggu. Jika kita mencampur pakaian ini dengan pakaian lainnya, maka ada kemungkinan cacing ini akan menular ke orang lain dengan cepat.
Karena alasan inilah pakar kesehatan menyarankan kita untuk selalu rajin mencuci tangan dengan air dan sabun, khususnya sebelum makan dan setelah menggunakan kamar mandi atau toilet. Pastikan untuk rajin memotong kaku dan memakai alas kaki atau sarung tangan saat bekerja di tempat yang kotor.
Komentar
Posting Komentar