Langsung ke konten utama

Musim Hujan, Jangan Berlibur ke Pantai

pantai_doktersehat_2
Photo Source: Twitter/Rinconbeach

DokterSehat.Com– Salah satu destinasi wisata favorit masyarakat Tanah Air adalah pantai. Selain mudah ditemui di banyak wilayah, pantai juga menawarkan keindahan alam yang bisa menenangkan pikiran. Telah banyak penelitian yang bahkan menyebutkan bahwa menikmati suasana pantai yang dipenuhi dengan udara segar, semilir angin, dan suara deburan ombak efektif menurunkan stres dan masalah psikologis lainnya.

Hanya saja, belakangan ini di Indonesia sudah memasuki musim hujan. Mengingat di pantai biasanya tidak ada banyak bangunan, maka besar kemungkinan kita akan mudah kehujanan saat berada di pantai. Sebenarnya, apakah tidak apa-apa jika kita berlibur di pantai saat musim hujan?

Dikutip dari Women’s Health Mag, pakar kesehatan ternyata tidak menyarankan kita untuk datang ke pantai saat musim hujan. Sebagai contoh, kita bisa dengan mudah kehujanan di sana. Padahal, jika sampai kehujanan atau bahkan kedinginan akibat tak kunjung mengganti pakaian yang basah, kita tentu akan lebih rentan untuk jatuh sakit, bukan?

Selain itu, Jon Devine yang merupakan senior water attorney dari NDRC menyebutkan bahwa saat musim hujan, air laut cenderung lebih keruh, kaya polusi, dan dipenuhi dengan bakteri penyebab datangnya penyakit.

“Setelah hujan badai yang besar misalnya, tidak semua air hujan masuk ke dalam tanah. Banyak yang ikut terbawa aliran sungai yang menuju laut. Padahal, banyak sungai yang masih kotor dan penuh dengan sampah, bakteri, minyak, hingga mayat hewan-hewan yang mencemari air,” ungkap Devine.

Selain itu, di banyak tempat, masih banyak pabrik yang membuang limbahnya di sungai, apalagi jika posisi pabrik ini juga dekat dengan wilayah pantai. Ada kemungkinan air laut di pantai ini sudah terkontaminasi dan membahayakan kesehatan.

“Saat kita berenang, terkadang kita tak sengaja menelan air laut. Jika kita memiliki luka terbuka, maka berbagai bakteri atau virus bisa masuk ke dalam tubuh. Kita pun akan lebih rentan terkena flu perut, mata merah, disentri, atau bahkan hepatitis,” lanjut Devine.

Meski hujan sudah reda, Devine juga tidak menyarankan kita untuk bermain air laut karena adanya kemungkinan masih ada banyak sekali bibit penyakit atau polusi yang berbahaya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 Manfaat Cuka Apel untuk Kesehatan dan Kecantikan

Photo Credit: Flickr.com/kanwal naveed DokterSehat.Com  – Meski cuka apel dibuat dari air apel yang difermentasi menjadi alkohol, cairan ini dipercaya menjadi salah produk perawatan kecantikan. Selain bisa menghilangkan berbagai penyakit, khasiat cuka apel juga ampuh untuk menghilangkan noda hitam di wajah serta membantu mencerahkan kulit . Namun di balik manfaat cuka apel, minuman yang dihasilkan dari bakteri dan ragi ini ternyata memiliki efek samping. Di dalam kandungan cuka apel terkandungan asam yang cukup tinggi sehingga bisa memberikan efek panas di kulit, bahkan menyebabkan iritasi. Dalam beberapa kasus, penggunaan cairan dari apel ini yang salah bisa menimbulkan bekas luka bakar pada kulit. Guna menghindari hal tersebut, maka jangan pernah menggunakan cuka apel langsung pada kulit. Sebelum menggunakannya, Anda perlu mencampurkannya dengan air untuk mengurangi tingkat keasamannya. baca juga:  Manfaat Merendam Kaki dengan Cuka Apel dan Cara Membuatnya Pada beberapa kasus, A...

7 Hal Penting Tentang Kacamata Anti Radiasi

DokterSehat.Com – Apakah Anda sering berada di depan komputer dan sering merasakan kelelahan pada mata? Mungkin Anda pernah mendengar sebuah solusi untuk masalah Anda ini yaitu dengan menggunakan kacamata anti radiasi. Mungkin hal ini membuat Anda mempertimbangkan penggunaan kacamata anti radiasi. Namun, sebelum Anda menggunakan kacamata anti radiasi sebaiknya ketahuilah beberapa hal penting di bawah ini terkait kacamata anti radiasi. Baca terus untuk mengetahui tentang latar belakang dan apa itu kacamata anti radiasi, efektivitas, cara kerja, harga kacamata anti radiasi, keunggulan kacamata anti radiasi, kelemahan kacamata anti radiasi. Latar Belakang Penggunaan Kacamata Anti Radiasi Di zaman yang semakin digital, orang-orang semakin banyak mencurahkan waktunya dengan aktivitas digital yakni dengan berada di depan layar gadget baik berupa komputer, laptop, handphone, dan tablet. Kondisi ini telah membuat banyak orang yang mengalami beberapa keluhan pada mata yang sering disebut ...

4 Kebiasaan Salah yang Membuat Menu Sarapan Bubur Jadi Tinggi Lemak!

DokterSehat.Com – Apakah menu sarapan Anda hari ini? Salah satu menu sarapan yang cukup populer di Indonesia adalah bubur . Sarapan dengan bubur memang super nikmat, selain itu menu bubur juga bisa menjadi menu sarapan yang praktis dan bergizi seimbang. Bubur cukup mudah disiapkan, biasanya disajikan dengan berbagai toping dan beragam kuah tergantung dengan olahan bumbu yang khas di masing-masing daerah. Akan tetapi, sarapan dengan bubur bukan berarti tidak memiliki risiko , lho. Kebiasaan makan bubur yang meningkatkan kandungan lemak Bubur yang biasanya disajikan dengan banyak toping, justru rentan membuat kita memilih bahan baku yang berlemak dan hanya kaya cita rasa saja. Hal ini secara tidak langsung akan menyebabkan asupan lemak dalam tubuh di awal hari menjadi tinggi. Lebih lanjut, asupan lemak yang tinggi saat sarapan akan menyebabkan metabolisme tubuh menjadi berat, tubuh menjadi lemas dan risiko terjadinya gangguan pencernaan semakin besar. Untuk itu, kita sebaiknya meng...