Langsung ke konten utama

Imunisasi BCG: Manfaat dan Efek Samping

vaksinasi-bcg-doktersehat

DokterSehat.Com – BCG imunisasi apa? Imunisasi BCG adalah imunisasi yang menggunakan vaksin BCG. Imunisasi BCG untuk apa? Imunisasi BCG dilakukan untuk mencegah infeksi TB yang berat seperti TB milier dan TB meningitis.

Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang imunisasi BCG termasuk informasi tentang bentuk sediaan vaksin BCG, indikasi imunisasi BCG, kontraindikasi vaksin BCG, manfaat imunisasi BCG, dosis imunisasi BCG, dan efek samping imunisasi BCG.

Apa Itu Imunisasi BCG?

Imunisasi BCG adalah imunisasi yang menggunakan vaksin virus hidup yaitu Mycobacterium bovis yang telah dilemahkan. Vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin) untuk menimbulkan kepekaan terhadap M. tuberculosis penyebab TB berat.

Program imunisasi BCG merupakan salah satu program imunisasi yang diwajibkan oleh Pemerintah Indonesia. Tujuan utama dari pelaksanaan imunisasi BCG adalah untuk menekan angka terjadinya penyakit TB (TB meningitis dan milier).

Cara Penyuntikan Imunisasi BCG

Bentuk sediaan vaksin BCG sama dengan bentuk sediaan vaksin pada umumnya, yaitu dalam bentuk injeksi atau suntikan. Suntikan vaksin BCG diberikan dengan menyuntikkannya ke bawah kulit pada salah satu sisi lengan.

Pemberian vaksin BCG harus dilakukan oleh tenaga medis yang terampil karena kesalahan teknis dalam memberikan suntikan vaksin BCG bisa menimbulkan efek samping berupa ulserasi atau abses subkutan.

Vaksin BCG untuk Siapa?

Pelaksanaan vaksinasi BCG idealnya diberikan kepada bayi baru lahir dan sebaiknya sebelum bayi berumur 2 bulan. Imunisasi BCG bisa saja diberikan kepada anak-anak di atas usia 2 bulan yang belum pernah mendapat vaksin BCG tetapi tidak lebih dari usia 16 tahun.

Imunisasi BCG juga diberikan kepada para imigran yang berusia di bawah 16 tahun dan belum pernah mendapatkan vaksin BCG. Orang-orang dewasa di bawah usia 36 tahun juga bisa mendapatkan vaksinasi BCG jika mereka pernah kontak dengan penderita tuberkulosis paru-paru aktif.

Penyuntikan vaksin BCG juga bisa diberikan kepada sekelompok orang-orang dibawah 35 tahun yang rentan terhadap penyakit TB, seperti tenaga medis rumah sakit, staf laboratorium, dokter hewan, sipir penjara, pekerja di panti jompo, dan sukarelawan di tempat pengungsian.

Kontraindikasi Vaksinasi BCG

Vaksinasi BCG tidak bisa diberikan kepada beberapa orang dengan kondisi tertentu seperti penderita HIV atau orang-orang yang memiliki risiko tinggi terkena penyakit HIV. Selain itu, sekelompok orang yang sedang mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh juga sebaiknya tidak mendapatkan vaksin BCG.

Penurunan sistem kekebalan tubuh biasa terjadi pada orang yang sedang demam di atas 38 derajat Celcius, penyandang status gizi buruk, penderita kanker, sedang melakukan terapi obat kortikosteroid, terapi radiasi, dan imuno-supresif.

Orang-orang yang pernah menderita penyakit tuberkulosis juga tidak bisa mendapatkan imunisasi BCG. Ibu hamil dan orang yang sedang menderita penyakit kulit yang luas tidak bisa mendapatkan vaksi BCG. Para pasien dengan riwayat asma perlu berhati-hati karena memungkinkan terjadinya reaksi alergi terhadap komponen vaksin BCG.

Manfaat Imunisasi BCG

Manfaat imunisasi BCG adalah mencegah atau mengurangi risiko terkenan penyakit tuberkulosis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Efektivitas imunisasi BCG terhadap penyakit TB adalah 50-80%.

Dosis Vaksin BCG

Dosis vaksin BCG diberikan sebanyak satu suntikan. Pemberian dosis vaksin BCG bisa diberikan bersamaan dengan vaksin hidup lainnya seperti DTaP/Hib. Sebelum mendapatkan dosis ini, semua akan yang berusia di atas 6 tahun harus lulus tes kulit lebih dulu.

Ini bertujuan untuk mengetahui apakah anak tersebut alergi terhadap tuberkuloprotein atau tidak. Pada anak di bawah usia 6 tahun, tidak perlu dilakukan tes kulit dulu dengan catatan anak tersebut tidak tinggal di negara atau wilayah yang memiliki insiden TB lebih dari 40/100.000 atau tidak pernah kontak dengan penderita TB.

Efek Samping Imunisasi BCG

Efek samping imunisasi BCG yang paling ringan adalah timbulnya papul (bintik kemerahan) di area penyuntikan. Papul ini kemudian akan hancur dan menyisakan lesi atau luka parut. Jangan khawatir karena luka ini akan mengering selama beberapa minggu.

Efek samping dari vaksinasi yang biasa terjadi adalah demam tetapi Anda harus tetap memantau suhu dan segeralah bawa ke dokter untuk mendapatkan obat demam yang tepat karena beberapa obat memiliki kontraindikasi terhadap vaksin virus hidup.

Tanda-tanda reaksi alergi seperti sakit kepala juga bisa muncul jika ternyata memiliki hipersensitivitas terhadap vaksin hidup BCG. Kesalahan teknik menyuntik juga bisa menimbulkan efek samping seperti abses subkutan dan ulserasi yang lama. Segeralah bawa anak Anda ke dokter jika mengalami efek samping setelah mendapat vaksin BCG.

 

 

Sumber:

  1. BPOM: Pusat Informasi Obat Nasional: http://pionas.pom.go.id
  2. dr JB Suharjo BC Sp.PD, dkk. 2010. Vaksinasi, Cara Ampuh Cegah Penyakit Infeksi. Yogyakarta: Kanisius.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Musim Hujan, Jangan Berlibur ke Pantai

Photo Source: Twitter/Rinconbeach DokterSehat.Com – Salah satu destinasi wisata favorit masyarakat Tanah Air adalah pantai. Selain mudah ditemui di banyak wilayah, pantai juga menawarkan keindahan alam yang bisa menenangkan pikiran. Telah banyak penelitian yang bahkan menyebutkan bahwa menikmati suasana pantai yang dipenuhi dengan udara segar, semilir angin, dan suara deburan ombak efektif menurunkan stres dan masalah psikologis lainnya. Hanya saja, belakangan ini di Indonesia sudah memasuki musim hujan. Mengingat di pantai biasanya tidak ada banyak bangunan, maka besar kemungkinan kita akan mudah kehujanan saat berada di pantai. Sebenarnya, apakah tidak apa-apa jika kita berlibur di pantai saat musim hujan? Dikutip dari Women’s Health Mag, pakar kesehatan ternyata tidak menyarankan kita untuk datang ke pantai saat musim hujan. Sebagai contoh, kita bisa dengan mudah kehujanan di sana. Padahal, jika sampai kehujanan atau bahkan kedinginan akibat tak kunjung mengganti pakaian yang basah,

Inilah 10 Manfaat Memelihara Tumbuhan di Rumah

DokterSehat.Com – Banyak orang mengira bahwa manfaat memelihara tumbuhan di rumah hanya sebatas pada estetika atau keindahan saja. Padahal memelihara tumbuhan di rumah memiliki beberapa manfaat yang lebih luas. Apakah Anda merasa tertarik untuk mendapatkan berbagai manfaat memelihara tumbuhan di rumah? Manfaat memelihara tumbuhan di rumah Tumbuhan di rumah tidak hanya berfungsi sebagai hiasan ruangan saja. Ada beberapa manfaat memelihara tumbuhan di rumah yang sangat baik bagi para penghuni rumah. Penasaran? Yuk, simak informasinya di bawah ini. Berikut ini adalah beberapa manfaat memelihara tumbuhan di rumah: 1. Membersihkan udara Banyak orang masih belum menyadari akan racun-racun yang ada di udara yang ada di bagian dalam rumah. Beberapa racun seperti formaldehid, benzena, xilena, karbon monoksida, dan lainnya bisa mengganggu kesehatan tubuh. Racun-racun tersebut mengontaminasi udara di dalam rumah yang biasa berasal dari pengharum kimia , produk rambut, furniture, cat kuku, karpet

7 Hal Tentang Kondom yang Jarang Diketahui Pria

DokterSehat.Com – Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang paling mudah didapatkan dan harganya relatif murah. Kondom juga mudah digunakan oleh pria dan tidak menimbulkan efek samping kecuali pada mereka yang mengalami alergi dengan lateks sehingga butuh kondom jenis lain yang lebih aman. Nah, selain masalah kemudahan akses untuk mendapatkannya, kondom juga masih memiliki banyak hal yang harus diketahui oleh pria. Pertama tentang pembuatannya, selanjutnya tentang cara penggunaannya, dan efektivitasnya dalam mencegah penyakit seks dan juga kehamilan. Berikut beberapa hal tentang kondom yang jarang sekali diketahui oleh pria padahal sangat penting. Kondom tidak memiliki lubang kecil “Kondom dianggap tidak efektif untuk mencegah penularan penyakit seks dan juga kehamilan. Di dalam kondom terdapat beberapa lubang kecil tidak kasat mata.” Pernyataan ini sangat salah kaprah karena kondom pada dasarnya merupakan alat kesehatan yang dalam produksinya diawasi dengan ketat. Kondom harus d