Langsung ke konten utama

2024, Vaksin MR Halal Ditargetkan Mulai Produksi

vaksin-imunisasi-doktersehat
Photo Source: ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko

DokterSehat.Com– MUI telah secara resmi mengeluarkan fatwa tentang vaksin MR. Fatwa ini menyebutkan bahwa meski vaksin MR dipastikan haram karena memiliki kandungan babi, masyarakat masih boleh menggunakan vaksin ini karena hingga saat ini belum ada vaksin MR lainnya. Padahal, kondisi penyebaran campak dan rubella di Indonesia sudah cukup mengkhawatirkan sehingga harus segera dicegah sebaik mungkin. MUi pun menganggap kondisi ini darurat sehingga membuat vaksin MR diperbolehkan untuk digunakan.

PT Bio Farma yang merupakan penyedia vaksin di Indonesia mengaku sedang menjalankan riset untuk membuat vaksin MR yang halal sesuai dengan permintaan MUI. Hanya saja, proses riset ini diperkirakan membutuhkan waktu yang sangat lama sehingga vaksin halal direncanakan baru bisa diproduksi pada 2024.

“Vaksin MR halal masih dalam tahap pengembangan. Target 2024 diharapkan sudah mulai produksi. Kalau khusus measles sudah ada dan produksi sendiri. Hanya saja, untuk rubella masih dikembangkan,” ungkap Sekretaris PT Bio Farma Bambang Heriyanto.

“Tidak mudah mengganti bahan-bahan yang tidak halal menjadi yang halal dan aman untuk digunakan. Tapi kami akan berusaha untuk mencarinya,” lanjut Bambang.

Terdapat tiga hal yang diperhatikan produsen dalam membuat vaksin MR yang halal, yakni kualitas, khasiat, dan keamanan. Ketiga hal ini juga telah dijadikan standar WHO dalam pembuatan vaksin.

PT Bio Farma juga melakukan dua strategi, yakni dengan melakukan kerja sama dan transfer teknologi dari institusi lainnya, serta mengembangkan bibit virus rubella sendiri. Hanya saja, untuk strategi yang terakhir bisa membutuhkan waktu yang sangat lama, yakni 15-20 tahun.

Pembuatan vaksin baru juga harus menjalankan tahapan uji coba seperti uji laborat, pre klinis, dan pengujian klinis. Jika setelah melakukan berbagai tes ini vaksin bisa memenuhi tiga standar, maka vaksin ini akan diajukan ke BPOM untuk mendapatkan verifikasi dan audit sehingga bisa dipastikan kualitas dan keamanannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Kriteria Penis yang Sehat dan Normal

DokterSehat.Com – Meski sangat penting dan sering digunakan untuk melakukan seks baik solo atau dengan pasangan, pria jarang sekali memperhatikan kesehatan organ vitalnya. Bahkan, tak jarang seorang pria tidak mengetahui seperti apa kriteria penis sehat dan normal. Cara mengetahui apakah penis sehat atau mengalami gangguan yaitu dengan memerhatikan beberapa hal. Setelah itu, lakukan perawatan dengan baik agar fungsi seksual dan reproduksinya tidak mengalami gangguan di kemudian hari. Berikut kriteria yang harus Anda perhatikan. Penis merah dan iritasi Kriteria penis sehat tentu warnanya akan mengikuti kulit lain yang ada di tubuh dan kadang sedikit gelap. Kalau Anda mendapati kulit penis memiliki warna lebih merah dan kusam berarti sedang ada beberapa masalah pada kulit seperti pengendapan kotoran atau terjadi eksim yang membuat kulit jadi kasar dan gatal. Penis harus segera diberi semacam krim pelembap agar tidak kering dan warnanya kembali. Kalau Anda membiarkannya rasa gatal akan m

Cotrimoxazole: Manfaat, Dosis, Efek Samping

DokterSehat.Com – Obat apa Cotrimoxazole? Cotrimoxazole adalah obat antibiotik yang merupakan perpaduan dari dua obat yaitu Sulfamethoxazole dan Trimethoprim. Kedua obat ini menghasilkan efek bakterisidal atau membunuh bakteri dan juga bakteriostatik atau menghentikan perkembangan bakteri. Obat ini efektif untuk mengatasi infeksi akibat bakteri gram-positif maupun bakteri gram-negatif, tetapi tidak bisa mengatasi infeksi akibat virus. Manfaat Secara umum Cotrimoxazole atau Kotromoksazol digunakan untuk mengatasi gejala penyakit berikut ini: Infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri seperti Streptococcus pneumonia (penyabab pneumonia), Haemophilus influenzae (penyabab Artritis Infeksiosa dan meningitis pada anak, Pneumocystis carinii (penyebab Pneumocystis pneumonia). Infeksi saluran kemih dan kelamin akibat bakteri seperti E. Coli , Enterobacter sp , Proteus mirabilis , Klebsiella sp , Morganella morganii , dan Proteus vulgaris . Infeksi saluran pencernaan yang diaki